Fitnah Polisi terhadap Tuan Benny Wenda
Status Tuan Benny Wenda adalah assylum seeker yang dilindungi oleh hukum internasional dan hukum nasional Inggris. Tidak benar bahwa Tuan Benny Wenda menjadi buronan dalam kasus kriminal sebagaimana disebaluaskan di media massa Indonesia seperti ANTARA.
Perhatikan wajah tidak bersalah Tuan Benny Wenda yang sangat dihormati di Inggris. Bagaimana mungkin seorang Pendeta terhormat seperti Tuan Lord Harries dari Oxford dapat salah menilai kebenaran?
Bagaimana mungkin Tuan Andrew Smith MP, seorang mantan Menteri yang sekarang anggota Parlemen terhormat dari Partai Buruh yang sangat baik hati dapat salah menilai kebenaran bahwa Tuan Benny Wenda adalah seorang korban dan bukan seorang buronan kriminal?
Sahabat-sahabat pendukung kemerdekaan Papua tentunya dapat menilai sendiri betapa tulusnya perjuangan Tuan Benny Wenda bersama pembantu-pembantunya di Inggris.
Fakta bahwa Tuan Benny Wenda didukung oleh tiga orang anggota Parlemen Inggris, dua orang anggota Parlemen asal Papua Nugini dan Vanuatu serta sejumlah ratusan warga negara Inggris yang dipimpin oleh Richard Samuelson sudah cukup untuk meyakinkan hati kita bahwa Tuan Benny Wenda adalah pemimpin yang berjalan dijalan yang benar serta mendapat perlindungan dari Tuhan. Kedekatan Tuan Benny Wenda dengan Gereja Anglican membuktikan bahwa Tuan Benny Wenda berada pada jalan kebenaran demi perdamaian sesuai firman Tuhan untuk memperjuangkan keadilan.
Tuan Benny Wenda telah membukakan hubungan persaudaraan Gereja Katholik Papua dibawah pimpinan Tuan Pendeta Sofyan Yoman dengan Pimpinan Gereja Anglican di Lambeth, sehingga dukungan untuk perjuangan Tuan Benny Wenda bukan saja secara politik dari Parlemen Inggris, melainkan juga dari Gereja Anglican Inggris.
Sekarang terserah kepada Tuan-tuan pembaca dan Nyonya-nyonya untuk membandingkan fitnah Polisi Indonesia dengan kebenaran fakta perjalanan perjuangan Tuan Benny Wenda.
Merdeka
November 14, 2008 at 10:44 pm
jangan percaya dengan politik busuk mereka itu .Tetap berjuang Tuan wenda.kami mendukungmu.
April 20, 2009 at 11:46 pm
kemerdekaan papua itu kan hak masyarakat papua tersebut maka semua masyarakat papua semua ingin memisakan diri dari nkri
May 7, 2009 at 8:53 am
kami sll d blakangmu Tn. Wenda, jd maju trus n jgn skl2 mundur!
December 8, 2009 at 7:45 am
Antara Politik “Buru-Pungut” dengan Politik “Tanam-Pungut/Tuai” – Sumber: Koteka Webmaster – SPM News
Papua Barat penuh dengan kekayaan alamnya yang melimpah ruah. Demikian juga dengan bahasa, budaya dan tradisinya begitu kaya-raya. Penduduk yang jumlahnya tidak mencapai 2 juta itu mendiami luas wilayah 3 kali Pulau Jawa. Dari sekitar 2 juta itu memiliki sekitar 250 suku dan bahasa yang berbeda. Dibandingkan dengan Jawa, perbedaan yang sangat menonjol hanyalah antara Jawa, Madura dan Sunda, sementara hampir seantero pulau berbahasa-budaya satu dan sama saja. Lebih meluas lagi, kalau kita menyebarang ke Pula sumatera, Kalimantan dan Sulawesi serta Bali, maka bahasa dan budaya mereka hampir sama saja. Memang mereka semua bertutur bahasa Melayusoid. Berbeda halnya dengan bangsa Papua, yang beretnis Melanesia, tetapi dengan jumlah yang sedikit tetapi memilik keragaman budaya yang begitu tajam. Secara garis besar sering ada kategorisasi Pantura, Pantai Selatan, Pesisir dan Pegunungan. Sementara Belanda membaginya ke dalam tujuh Kelompok Masyarakat Hukum Adat, atau masyarakat berdasarkan kemiripan dan perbedaan yang dimiliki dari sisi seni, budaya, tradisi dan bahasa…. Salam kenal kak selamat berjuang tuhan selalu menyertaimu.
December 8, 2009 at 7:48 am
Pemabuk Mengamuk di Asrama Mahasiswa
Makassar, Cybernews. Lima orang mengamuk dan merusak rumah kontrakan mahasiswa asal Provinsi Papua di Jalan Pelita Raya, Makassar yang dijadikan asrama.
Informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara, Minggu malam, korban Yose (24) salah seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS) Makassar mengaku jika dirinya terkena lemparan balok menyebabkan kepalanya bocor.
“Tidak tahu ada apa karena saya bersama 13 orang sedang berada dalam asrama kemudian datang lima orang yang sedang mabuk dan melempar asrama saya,” katanya. Dia menjelaskan, kejadian yang dialaminya tidak pernah disangka-sangka karena dirinya bersama teman-temannya tengah asik mengikuti siaran langsung pertandingan tim kebanggannya Persipura melawan Persib Bandung yang disiarkan disalah satu televisi swasta. Saat menyaksikan pertandingan tersebut, kelima pelaku yang sedang mabuk datang dan berteriak sambil melempar asrama dengan batu dan balok.
Para penghuni asrama kemudian keluar rumah dan berusaha menenangkan para pemabuk tersebut. Namun usahanya untuk menenangkan aksi kelima pelaku, namun tidak membuahkan hasil. Bukan cuma melempar, korban juga mengaku dihadapan polisi saat melapor ke sentra pelayanan kepolisian (SPK) Makassar Timur jika wajahnya lebam akibat kena tinju seorang pemabuk.
Kepala SPK B Makassar Timur Aiptu Hasan M membenarkan adanya pelaporan dari salah seorang mahasiswa asal Provinsi Papua.
Kini kelimanya dalam pengejaran anggota Reskrim.